Kegiatan literasi media di perpustakaan Kota Surabaya memiliki peran krusial dalam meningkatkan pemahaman informasi masyarakat. Dengan berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi, masyarakat dihadapkan dengan berbagai sumber informasi yang tidak selalu dapat dipercaya. Di sinilah perpustakaan sebagai pusat pengetahuan berfungsi untuk memberikan pemahaman literasi media yang tepat kepada masyarakat.
Literasi media adalah kemampuan untuk mengakses, menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan media dalam berbagai bentuk. Oleh karena itu, perpustakaan Kota Surabaya berinovasi dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas literasi media masyarakat. Program ini terdiri dari workshop, seminar, pelatihan, dan diskusi yang melibatkan berbagai lapisan masyarakat mulai dari pelajar, mahasiswa, hingga orang dewasa.
Salah satu program unggulan adalah workshop tentang pemahaman informasi dan cara menggunakan sumber daya digital. Dalam program ini, peserta diajarkan untuk memahami perbedaan antara informasi yang valid dan tidak, serta cara melakukan riset di internet dengan efektif. Peserta juga diperkenalkan pada teknik-teknik pengenalan sumber informasi yang kredibel, mengingat banyaknya berita hoaks yang beredar di dunia maya.
Dalam era disinformasi, perpustakaan berkolaborasi dengan lembaga-jasa berita terpercaya untuk menyelenggarakan seminar bertema “Cerdas Bermedia: Menyikapi Informasi di Era Digital”. Dalam seminar ini, narasumber yang ahli di bidang jurnalistik memberikan wawasan tentang cara mengidentifikasi berita yang benar dan yang tidak, serta tips agar peserta tidak terjebak dalam informasi menyesatkan. Dengan pemahaman yang lebih baik, masyarakat dapat menjadi konsumen informasi yang lebih cerdas.
Perpustakaan Kota Surabaya juga mengadakan acara diskusi bulanan yang dihadiri oleh pembicara dari kalangan akademisi dan praktisi media. Diskusi ini mempertemukan masyarakat untuk membahas isu-isu yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, seperti kekerasan berbasis gender, politik, dan lingkungan. Melalui diskusi ini, peserta diharapkan tingkat kesadarannya terhadap isu tersebut meningkat, serta mampu berpikir kritis terhadap informasi yang diterima.
Dalam rangka mendukung anak-anak dan remaja dalam memahami media, perpustakaan mengembangkan program literasi media untuk usia dini. Program ini tidak hanya bertujuan untuk mengajarkan anak-anak cara menggunakan teknologi secara aman, tetapi juga mengeksplorasi kreativitas mereka dalam menciptakan konten yang positif. Aktivitas seperti menulis blog, membuat video pendek, dan desain grafis ditekankan untuk membangun kepercayaan diri serta kemampuan mereka dalam media.
Salah satu inovasi lain yang dihadirkan adalah pemanfaatan media sosial. Perpustakaan Kota Surabaya memanfaatkan platform seperti Instagram, Facebook, dan Twitter untuk mempromosikan kegiatan literasi media, berbagi tips, dan mengedukasi masyarakat mengenai berita hoaks. Dengan cara ini, perpustakaan tidak hanya menjadi tempat belajar fisik, tetapi juga secara digital aktif mengajak masyarakat berpartisipasi dalam diskusi literasi media.
Pentingnya koneksi dengan sekolah-sekolah di Surabaya juga diperhatikan. Bibliothèques berkolaborasi dengan institusi pendidikan untuk mengadakan sesi literasi media bagi siswa. Guru-guru dilibatkan dalam pelatihan agar dapat melanjutkan pembelajaran literasi media ini di kelas. Pendekatan ini mengoptimalkan jangkauan literasi media tidak hanya di luar kelas, tetapi juga di dalam lingkungan pendidikan formal.
Selain itu, perpustakaan Kota Surabaya menyediakan akses gratis ke berbagai database dan sumber informasi online. Ini membantu meningkatkan kemampuan riset masyarakat sekaligus memberi mereka akses pada ilmu pengetahuan yang lebih luas. Masyarakat diajak untuk memanfaatkan sumber daya ini dengan pelatihan cara mengakses dan menggunakan database tersebut secara efektif.
Menghadirkan tokoh-tokoh inspiratif dari berbagai bidang melalui program literasi media juga menjadi agenda rutin. Kegiatan ini dapat memberikan motivasi tambahan serta insight bagi para peserta untuk menerapkan ilmu yang didapat dalam kehidupan sehari-hari. Terlebih, narasumber dari kalangan praktisi media, aktivis, dan ilmuwan dapat membuka wawasan peserta terhadap pentingnya berpikir kritis dalam mengkonsumsi informasi.
Ketersediaan ruang baca yang nyaman dan fasilitas yang memadai di perpustakaan mendukung kegiatan literasi media. Ini menyediakan atmosfer yang kondusif bagi masyarakat untuk belajar. Mengadakan sesi terbuka di mana masyarakat bisa berkumpul, berdiskusi, dan bertukar ide juga merupakan salah satu cara untuk memperkuat komunitas literasi informasi.
Inisiatif perpustakaan Kota Surabaya dalam meningkatkan literasi media juga dimungkinkan melalui kerja sama dengan komunitas setempat, seperti kelompok ibu-ibu, remaja, maupun pemuda. Dengan melibatkan mereka dalam kegiatan literasi media, akan ada pemahaman yang lebih mendalam mengenai isu-isu yang ada di masyarakat.
Program peningkatan literasi media di perpustakaan tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga berkontribusi pada masyarakat yang lebih informatif dan responsif. Hal ini penting untuk membangun masyarakat yang mampu menyikapi berbagai informasi dengan bijaksana dan kritis. Di tengah tantangan era informasi, perpustakaan Kota Surabaya hadir sebagai wadah pembelajaran dan penguatan kapasitas masyarakat dalam menghadapi kompleksitas informasi saat ini.
Dengan beragam kegiatan literasi media, perpustakaan Kota Surabaya menjadi pionir dalam menciptakan kepekaan masyarakat terhadap informasi. Pendekatan yang menyeluruh dan inovatif membuka jalan bagi peningkatan aplikasi literasi media dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Melalui pendidikan yang berkesinambungan, diharapkan kesadaran informasi di kalangan masyarakat Surabaya semakin meningkat, sehingga mereka dapat berperan sebagai agen perubahan yang lebih baik.